TEORI BELAJAR


TEORI BELAJAR MENURUT PARA AHLI

 
A.   TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

1.      Menurut Watson

Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.

2.      Menurut Clark Hull

Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup.

3.      Menurut Edwin Guthrie

Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi.

4.      Menurut Skinner

belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku
5.      Menurut Abdul Haling
Belajar adalah merupakan respon terhadap stimulus dari luar. Teori belajar ini dilaksanakan dengan control instrumental dari lingkungan.
B.   TEORI BELAJAR KOGNITIF
1.      Menurut Abdul Haling
Belajar merupakan aktivitas penalaran. Teori belajar ini merupakan konvrgensi dari pandangan behavioristik dan humanistic.
2.      Menurut Jean Piaget
bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu : Asimilasi, Akomodasi, Equilibrasi (penyeimbangan),
3.      Menurut Ausubel
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.
4.      Menurut Mex Wertheimenr
belajar adalah proses yang didasarkan pada pemahaman (insight). Karena pada dasarnya setiap tingkah laku seseorang selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkah laku tersebut terjadi.
5.      Menurut Brunner
pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar mahasiswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya.
6.      Menurut Kohler
menyatakan bahwa belajar adalah serta mencapainya, hasil adalah proses yang didasarkan ada insight.
7.      Menurut Lewin
berpendapat bahwa tingkah laku merupakan hasil interaksi antar kekuatan baik yang berasal dari individu seperti tujuan, kebutuhan tekanan kejiwaan maupun yang berasal dari luar individu seperti tantangan dan permasalahan.
C.   TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
1.      Menurut Jean Piaget
Jean Piaget adalah psikolog pertama yang menggunakan filsafat konstruktivisme. Sedangkan teori pengetahuannya dikenal dengan teori adaptasi kognitif. Sama halnya dengan setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungan untuk dapat bertahan hidup, demikian juga struktur pemikiran manusia. Manusia berhadapan dengan tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secara kognitif (mental). empat tahap perkembangan intelektual manusia yaitu tahap sensori motor, tahap praoperasi, tahap operasi konkrit, dan tahap operasi formal.
2.      Menurut Vygotsky
Penekankan interaksi antara aspek “internal” dan “eksternal” dari pebelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pebelajaran. ygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu:
a.       Menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi – strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing – masing zone of proximal development mereka;
  1. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi teori belajar Vygotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan konsep – konsep dan pemecahan masalah.
3.      Menurut Ausubel,
Ada dua macam proses belajar yakni belajar bermakna dan belajar menghafal. Belajar bermakna berarti informasi baru diasimilasikan dalam struktur pengertian lamanya. Belajar menghafal hanya perlu bila pembelajar mendapatkan

Posted in by Unknown. No Comments
Leave a Comment

    Hak Cipta Dilindungi UURI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan UURI No.11 Tahun 2008 Tentang ITE. Diberdayakan oleh Blogger.

    Followers